Selasa, 16 April 2013

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SISWA AKTIF


Mari kita camkanlah apa yang dikatakan para tokoh pendidikan tentang model pembelajaran yang bermakna bagi siswa berikut ini :

1.“ you can tell students what they need to know very fast. But they will forget what you tell them even faster”

2.“What I hear, I forget.
   What I see, I remember.
   What do, I understand”
            ( Confusius)

3.“What I hear, I forget.
What I hear, see, and ask questions or discuss with someone else, I begin to understand.
What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill
What I teach to another, I master”.
                                                                   ( Mel Siberman)

Standar Nasional Pendidikan PP No 19 tahun 2005 mengamanatkan bahwa guru harus menjalankan proses pembelajaran pada satuan pendidikan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Mengapa harus pembelajaran aktif ?  Ada beberapa alasan yang bisa diberikan pada pertanyaan ini, yaitu antara lain :
1.    Bila anda tidak mengaktifkan siswa sejak awal pelajaran ibarat anda mencampur semen dengan pasir ,kemudian adonan itu anda biarkan maka dalam tempo beberapa saat adonan itu pasti membeku , bukan? Hal yang sama seperti siswa anda. Jadi siswa anda harus diaktifkan sejak awal pelajaran biar mereka tidak membeku.
2.    Mengurangi atau menghilangkan rasa stress siswa. Pembelajaran yang tidak membuat siswa stress cenderung sukses. Otak yang tidak stress mudah mencerna pelajaran.
3.    Membuat siswa saling mengenal, saling bersosialisasi sehingga terjadi komunikasi yang baik diantara siswa.
4.    Membangkitkan minat dan kreatifitas siswa. Dengan bernain maka dapat menumbuhkan minat belajar dan membangkitkan kreatifitas siswa.
5.    Menjauhkan konflik. Karena siswa belajar dengan ceria, akrab, dan satu kesatuan sehingga hal ini dapat menjauhkan konflik.
6.    Membentuk pribadi yang terbuka. Karena belajar bersama tentu akan banyak masukan dari teman-teman mengenai ide yang dilontarkan.
7.    Menumbuhkan kepercayaan diri siswa. Dengan system belajar aktif, maka siswa akan bisa percaya diri karena terasah dari seringnya menghadapi permasalahan setiap saat.
8.    Menghindari rasa bosan. Suasana yang membosankan tidak bisa menumbuhkan imaginative, karsa dan ingatan.
9.    Pengetahuan anak semakin maju dan Perkembangan anak semakin  kritis
10.    Cara dan gaya belajar yang berbeda-beda. Dengan memilih model pembelajaran yang aktif yang menarik, tentu akan membuat siswa senang dan terpenuhi akan kebutuhan belajarnya.

Kaitannya dengan pembelajaran bahasa Inggris ,maka menurut Hemat saya ada beberapa model pembelajaran yang bisa diterapkan untuk siswa sekolah dasar sesuai dengan perkembangan dan tujuan pembelajaran Bahasa Inggris mereka. Model pembelajaran itu hádala Total Physical Response (TPR), Role Playing,  Jigsaw Learning, dan Information Gap Activites.

1.    Total Physical Response (TPR)
Model ini dikembangkan oleh Bapak Psikologi James Asher. TPR ádalah model pembelajaran yang dikembangkan melalui perintah dan meresponnya dengan fisik secara total. Siswa tidak diperkenankan merespon dengan ujaran, akan tetapi siswa diminta merespon dengan fisik atau melakukan tindakan terhadap perintah yang didengarnya.

Jika siswa merespon tidak tepat, maka guru memberi toleransi giliran yang kedua kalinya, jika giliran yang kedua juga gagal, maka guru memanggil siswa lain untuk melakukan tindakan atau respon fisik. Atau guru membantu dengan menggunakan bahasa isyarat agar mereka sukses. Perintah itu dilakukan berulang-ulnga sehingga mereka sudah menguasai bahasa itu dengan benar.

Jika siswa melakukan respon dengan benar, maka guru memberi pujian dengan menggunakan ungkapan misalnya, good, right dan excellent.
Guru dapat menggunakan berbagai ragam konteks. Semakin banyak konteks yang dikuasai semakin bagus siswa belajarnya.
Contoh :
Guru masuk kekelas dengan sebatang pohon tumbuh-tumbuhan. Kemudian guru mengundang maju satu per satu  ke depan untuk menujukkan bagian-bagian tumbuhan itu sampai siswa mengenalnya.
Teacher    : Henry, Touch the fruit ¡
Henry       : ( Henry touches the fruit)
Teacher    : Good, sit down
Teacher    : Rudy, come here, please. Touch the leaf
Rudy        : Try again. ( Rudy touches the leaf)
Teacher    : Very good.
 
2.    Role Playing ( Bermain Peran)
Role playing adalah suatu model pembelajaran yang pemain oeran berpura-pura melalukan pekerjaan orang lain berdasarkan tugas yang disusun oleh guru atau siswa sendiri.

Tugas dan mainperankan berdasar deskripsi berikut ini.
Anton mendapat tilpun dari ayah Firman bahwa firman sakit karena sakit perut di rumah sakit Adimarmo. Dia merasa kaget. Lantas dia menghubungi teman-temanya. Mereka berencana menjenguk besok sore. Mereka datang ke rumah sakit dan bertemu Firman. Mereka berbincang-bincang mengenai sakitnya. Mereka minta hati-hati makannya dan cukup sore, lalu minta izin pulang.

The expected conversation :
Firman,s father  : Hello, Can I speak to Anton ?
Anton              : Yes, I am Anton.
Firman,s father  : I am Firman,s father. I tell you that Firman is sick.
                Now, He is in the Adimarmo Hospital.
Anton             : Oh, no. What,s wrong with him ?
Firman,s father  ; He has stomachache. He ate too many chillies.
Anton                   : O My God. Ok, Sir. Thanks for the information.
                         (after a few minutes , Anton calls his friends, then
                           They go to the hospital)
Anton and frinds: Hi, Anton. How are things?
Firman         :  I am still very weak. Sorry to bother you.
Anton and friends : It,s ok. That,s why , Be careful with your food.
Firman        : Thank you for your advice
Anton and friends    : Ok. I must go. May You get better soon
Friman          : Thank you for coming.



3.    Jigsaw Learning ( Pembelajaran Jigsaw)
Jigsaw adalah suatu model pembelajaran yang dipakai secara luas oleh kalangan pendidik. Model ini dalam pembelajaran bahasa dapat untuk mengajar keterampilan membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan. Atau perpaduan dari 2 keterampilan berbahasa lain sesuai dengan tingkat kreatifitas guru itu sendiri.

Keuntungan dari model ini adalah mengajarkan tentang kebersamaan, sikap sosial, sikap komunikatif, tanggung jawab yang dibebankan kepada diri siswa oleh kelompoknya serta kecakapan berargumentasi.
Prosedur pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1.    Carilah materi ajar yang hendak dibelajarkan kepada siswa.
2.    Bagilah materi-materi itu beberapa kelompok sesuaikan banyaknya kelompok.
3.    Bagilah siswa dalam kelompok yang jumlahnya sama. Misalnya murid anda ada 12 orang, maka satu kelompok terdiri dari  empat orang. Jadi ada tiga kelompok
4.    Buatlah  3 set soal  untuk 3 kelompok.
5.    Berilah masing-masing anggota dalam kelompok 1 soal.
6.    Suruh tiap kelompok membaca soal yang ada padanya.
7.    Suruhlah anggota yang memiliki nomor sama berkumpul dalam satu kelompok dan mendiskusikan jawabannya. Jawaban harus sama dan tiap anggota mencatat hasil diskusi
8.     Bila sudah ketemu jawabannya, suruhlah kembali ke kelompok semula.
9.    Suruhlah masing-masing anggota menginformasikan hasil diskusinya.
10.    Tiap anggota mendapat jawaban yang sama untuk semua kelas.
11.    Suruhlah siswa memberikan jawaban hasil diskusi kepada guru.
12.    Berilah penguatan bila jawaban siswa kurang memenuhi criteria jawaban yang benar/ atau suruh siswa lain memberi justifikasinya.

4.    Information Gap Activities ( Aktifitas  Informasi Rumpang)
Information Gap Activities(IGA) adalah sebuah model pembelajaran  yang membantu siswa untuk berani berbicara karena siswa mendapatkan/membawa sejumlah pertanyaan yang berbeda dengan lawan bicaranya. Artinya saya misalnya punya jawaban pertanyaan sedangkan anda tidak memiliki jawaban. Untuk mengisi jawaban itu anda diwajibkan bertanya kepada lawan bicaranya hingga pertanyaan itu sama  jawabannya baik siswa A maupun siswa B.

Keuntungan model pembelajaran ini adalah untuk membantu pembelajar berani bertanya atau membnagkit minat untuk bertanya dengan cara melengkapi table/kolom yang rumpanng.Agar pembelajaran bermakna siswa diminta untuk tidak saling memperlihatkan kartu atau lembarannya. 

Berikan lebih dulu beberapa kata penanya kunci yang dipergunakan untuk berkomunikasi. Dengan demikian pembelajaran bias bermakna.

Berikut ini adalah contoh pembelajaran dengan IGA

Student A
Name    Age    Country    Proffession    Hobby
LIM        CHINA        READING
    21        CLERK   
SANTOS        CHILE        GARDENING
    19        STUDENT   
MARK        GERMANY        TRAVELING

Student B
Name    Age    Country    Proffession    Hobby
    24        BANKER   
FATIMAH        INA        COOKING
    27        GARDERNER   
SAMUEL        CUBA        WATCHING TV
    30        MAGICIAN   



Instruction
1.    Suruh siswa melengkapi table ini.
2.    Siapa yang bisa melengkapi dengan benar dan dia juaranya
3.    Gunakan bahasa inggris untuk melengkapi table
4.    siswa dapat berjalan keliling kelas ubtuk melengkapi table tsb.
5.    Gunakan komponen bahasa dibawah untuk mengisinya
a.    What is your name ?
b.    How old are you ?
c.    Where are you from ?
d.    What do you do ?
e.    What,s your hobby ?
f.    Sorry, but……
g.    Thank you very much
h.    Can you tell me …? Etc.

6.    Make a Match : Mencari pasangan tugas

         
   

0 Comments:

Posting Komentar

SDN Rayung IV