Jumat, 18 September 2020

Delapan Tahun merawat Luka

 

Kuingat 8 tahun yang lalu

8 Tahun merawat Luka(12)

Tak ada yang tau perjalanan hidup seseorang, termasuk datangnya musibah akan ditimpakan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, baik itu orang yang beriman atau orang yang tidak beriman, sebagian orang ada yang beranggapan bahwa musibah terjadi karena Alloh sdang memurkai dirinya.

Padahal justru terkadang Alloh sedang  menguji kita dengan musibah ini karena Alloh sedang menyiapkan kita tempat yang mulia disisiNya. Atau malah justru bermaksud menerima kita kembali sebagai hambanya, jika dengan musibah itu kita beristighfar, mendekatkan diri pada alloh, dan mengakui segala kebesara Alloh, 

Seperti yang telah disebutkan dalam surat At-taghobun ayat 11 yang srtinya :

Tidak ada suatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Alloh dan barangsiapa yang beriman kepada Alloh niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Alloh maha mengetahui segala sesuatu”.

Jika membaca dan merenungi arti yang terkandung dari ayat di atas maka seyogyanya kita sebagai orang yang beriman tidak boleh berputus asa bahkan berprasangka buruk terhadap kuasa Alloh karena semua telah terukir dan terukur sesuai dengan kemampuan yang ditimpakan hambanya.

Kecelakaan itu terjadi delapan tahun yang silam, tepatnya tahun 2012, yang kuingat untuk persiapan operasi di Rumah sakit maka semua organ tubuh harus di cek untuk memastikan kesehatannya, dari situlah aku mengetahui kalau suamiku mempunyai kadar gula di atas normal yaitu 260  namun begitu dokter tetap saja harus mengoperasinya karena luka parah yang dialaminya.

Pada waktu itu, aku kurang begitu paham tentang penyakit diabet, yang ku tau  seseorang kalau punya riwayat diabet, maka  luka yang dialaminya akan mengalami  sembuh yang  lama. Ketika mendengar dari petugas medis yang mengatakan bahwa pasien mempunyai  gula darah yang tinggi maka saya langsung menangkap dan berkata dalam hati

”wah, berarti nanti sembuhnya lama”, gumamku

Namun lagi-lagi anggapan itu kutepis karena semuanya butuh waktu, terjawab dengan ke yakinanku bahwa kuasa Alloh akan mengalahkan semua yang menjadi keraguan manusia. Aku  tersenyum menatap langit-langit kamar pasien, ya dia adalah suamiku, yang juga imamku,

Saat ini aku harus menjadi seorang makmum sekaligus imam, mengganti peran suamiku untuk sementara waktu karena suatu keadaan. Aku yakin Tuhan bersamaku, Dialah yang akan membingbingku mencari jalan dari kesulitan hidup, Akupun yakin dibalik semua yang terjadi ada hikmah yang kami belum mengetahuinya.

Nyaris kegiatanku sejak peritiwa itu kutinggalkan sementara waktu karena harus konsentrasi mengurus suami, keseharianku adalah seorang Guru Negeri di Sekolah Dasar,   sedangkan di sore hari aku juga mengajari anak-anak membaca dan belajar alqur’an di Taman Pendidikan Alquran,

Namun  karena saya type seoarang  aktivis maka untuk berdiam diri di rumah berlama-lama rasanya ada yang kurang, untuk itu setelah suami sudah mulai masuk kantor maka kegiatan rutinku mulai berjalan.

Untuk itu saya harus pandai-pandai membagi waktu antara tanggung jawabku  sbagai istri maupun rasa tanggungjawabku  dengan kegiatan rutinku. Selain itu masih banyak kegiatanku di organisasi social kemasyarakatan, disamping aktif di organisasi fatayat, Badan Komunikasi Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), juga aktif di PKK.

Demikian juga saya  aktif di pengajian Ibu-Ibu jamaah tahlil,  juga mengaji di malam hari untuk ibu-ibu yang masih perlu bimbingan dalam membaca alquran. Walaupun demikian semua kami jalani dengan membagi waktu utamaku yaitu merawat luka suamiku yang tak kunjung sembuh.

Awalnya merawat luka kulakukan sepulang mengaji di sore hari,  namun ahir-ahir ini kualihkan di pagi hari sebelum berangkat sekolah, karena suami merasa nyaman kalau luka  dibersihkan sebelum ke kantor rasanya semua menjadi bersih lebih enak karena kasa masih baru dan rapi.

Semua kulakukan dengan ringan tanpa  beban, karena telah menjadi kebiasaan maka tak a da kata terpaksa, yang ada “saya harus melakukan semua sebagai kewajiban sekaligus tanggung jawabku”, karena saya yakin sesuatu yang dikerjakan ihlas hati, dan menyerahkan semua peran kepada Alloh semata  maka  akan Alloh menjadikan jiwa  menjadi tenang.

Sebagaimana yang termaktub dalam al-qur’an surat Ar-Ra’ad ayat 28 yang artinya :

“yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Alloh, ingatlah hanya dengan mengingat Alloh, hati menjadi tenteram”. Wallahu A’lam

KHURRIYAH, 18092020

Salam Literasi

 

Baca Selengkapnya »

Kamis, 17 September 2020

Aku Perawat pribadi Suamiku

 

Kuingat 8 tahun yang lalu

Aku suntikkan insulin setiap hari (11)

Semua orang mempunyai passion sendiri-sendiri, saya maupun anda yang saat ini membaca tulisan ini, seperti merawat luka, tidak semua orang ahli dibidang itu, maka tidak salah jika kita menggunakan jasa perawat harus berbayar, karena mereka melakukannya  dengan ilmu, ya ilmu yang ditempuh kurang lebih selama empat tahun.

            Demikian juga dengan aku walaupun saya tiap hari melihat dan memperhatikan bagaimana seorang perawat merawat luka, namun itu belum cukup untuk mengaku “ saya juga bisa melakukan hal yang sama”, namun karena berbagai pertimbangan yang mendorongku untuk bisa melakukan hal yang sebetulnya aku ragu melakukannya, pada ahirnya jatuh pula pilihannku untuk mengambil tindakan sendiri.

Hari itu bismilah aku mulai belajar merawat luka suami. Mas Deni( nama perawat) mengajarkan aku bagaimana  cara merawat luka, mulai membersihkan luka, mengoleskan obat, membalutnya hingga bagaimana cara menyuntikkan insulin setiap hari.

Dari semua yang aku pelajari hanya satu yang aku tidak yakin bisa melakukannya, yaitu menyuntikkan insulin di lengan suamiku. bukan perkara mudah atau sulit namun ini membutuhkan keberanian yang luar biasa, sanggupkah aku melakukannya ? pertanyaan yang harus kujawab dengan keyakinan hati.

Setelah kurang lebih sembilan bulan kami menyewa jasa perawat, ahirnya dia minta  pamit untuk menyerahkan kepadaku sambil berkata :

” Merawat seperti ini gampang kok bu, jenengan pasti bisa”, ucapnya meyakinkanku

“ Waduh apa aku bisa lo  mas Deni”, jawabku tidak yakin

“Yang penting jenengan tatag, mesti bisa”, lanjutnya

Dan kata-kata itulah yang memberanikan saya untuk mencoba merawat sendiri luka suamiku sekaligus menyuntikkan insulin setiap hari, saya tau dan sadar mungkin aku bisa melakukannya, namun tetap tidak sama dengan perlakuannya  karena dia belajar dengan cara dan teori yang telah dikuasainya di bangku kuliah, sedang aku hanya berdasarkan pengalaman saja,  yaitu pengalaman melihat dan memperhatikan.

Jadi semua yang kulakukan berdasarkan apa yang saya lihat dan saya amati, bukan karena menguasai ilmunya. Sehingga sering suamiku ketika saya suntik merasakan sakit dan juga mengeluarkan darah dari lengannya. sehingga aku sering menanyakan:

“ Yah apakah rasanya sakit” tanyaku penasaran

“ Biasa wae” jawabnya menutupi, hawatir saya merasa kurang mampu dan bersalah

Itu terjadi setiap kali menyuntikkan insulin di lengannya, namun juga pernah tidak berdarah, kadang-kadang  saya juga mengamati, bagaimana cara yang saya lakukan ketika  tidak mengeluarkan darah dan ketika keluar darah, namun tak pernah kutemukan jawaban dari pertanyaanku itu.

Tapi lagi-lagi itu bukan menjadi masalah bagi suamiku karena dia juga menyadari saya bukan berprofesi sebagai perawat namun  karena terpaksa menjadi perawat untuk mengurangi pembiayaan. Kadang-kadang juga timbul pertanyaan lo, kok berani melakukan ya,,,

Ada yang kuingat pada waktu di Rumah Sakit, pasien sekamar dengan suamiku, isterinya juga sudah lama keluar masuk Rumah Sakit, suaminya  bilang padaku :

“Ibu,, nanti kalau sudah pulang ke rumah, insulin disuntik sendiri saja biar jenengan gak banyak keluarkan biaya “ nasehatnya padaku

“ la apa bisa lo pak saya” jawabku

“ ya bu, jenengan pasti bisa “ tambahnya

itulah hal yang  pernah pernah kuingat ketika mendapat nasehat yang tidak sengaja dari salah satu pasien dirumah sakit yang mempunyai keluhan yang sama, tiap hari suaminya lah yang menyuntikkan insulin  kepada isterinya, karena mengingat biaya yang bila dilakukuan oleh perawat kita akan terbebani dengan membayar jasanya.

Dari situlah aku kemudian memberanikan diri sekaligus kuputuskan untuk bisa dan berusaha mampu mengatasi situasi seperti ini. Sehingga ketika insulin sudah habis saya mesti harus minta rujukan ke Puskesmas kemudian kita mengambilnya di Rumah sakit Umum, tempat suamiku dulu dioperasi.

Begitu hari-hariku kulalui dengan suka dukanya menjadi perawat pribadi suamiku, , hingga suatu hari  control dan karena lukanya yang sudah membaik dan kadar gula yang sudah normal maka atas saran dokter penyuntikan insulin dihentikan.

Alhamdulillah,,, terbayar sudah jasaku sebagai perawat,,

KHURRIYAH, 17092020

Salam Literasi

 

Baca Selengkapnya »

Semaga lelahku Menjadi Lillah

 

Kuingat 8 tahun yang lalu

Antar jemput ke kantor selama 3 bulan (10)

Setelah kondisi kesehatan suami  mulai membaik, bisa berjalan sendiri, tidak harus pakai alat bantu, karena sebelumnya pakai kursi roda dalam dua minggu, kemudian karena membaik lagi lebih kuat berdiri ahirnya pakai jagrak selama satu bulan dan ahirnya tanpa alat bantu apapun, ini menandakan kesehatannya selalu ada perkembangan yang baik.

Merasa kondisinya semakin baik maka suami berinisiatif untuk  aktif masuk kembali ke kantor yang telah vacuum selama 3 bulan penuh. Beberapa teman sekantornya sering datang ke rumah untuk memberikan motivasi untuk semangat berkarya lagi walaupun keadaan sakit.

Hingga ahirnya memutuskan untuk masuk kantor. Ini berita yang menggembirakan karena lama berada di rumah juga merasa jenuh, mungkin secara emosi akan lebih baik kalau segera masuk ke kantor untuk menghilangkan kejenuhan dan rasa stress dengan aktifitas yang pasif.

 Dengan mengganti suasana dan lingkungan yang baru, dapat berinteraksi dengan orang lain, bertemu dengan kawan-kawan di kantor akan sedikit mengurangi beban emosinya karena secara otomotis akan sering guyon dan  bercengkerama dengan yang lain, akan menumbuhkan hal-hal yang positif terkait dengan mental kejiwaannya.

Namun dibalik kegembiraanku melihat suami yang aktif lagi ke kantor sekaligus menambah bebanku sekaligus merepotkan. Karena saya tidak tega kalau suami  berangkat sendiri dengan  kondisi kaki yang penuh dengan perban mulai mata kaki hingga lutut. Se betulnya suami juga merasa tidak ada masalah dengan keadaannya, namun aku yang selalu hawatir, karena kondisinya yang belum sepenuhnya dapat dikatakan sembuh.

Ahirnya kuputuskan untuk mengantar sekaligus menjemput suami. Jadi sembari saya masuk sekolah di kecamatan Senori saya terlebih dulu harus mengantar suami di Kecamatan Bangilan, lumayan jauh kira-kira dari rumah sekitar 23 km, kemudian saya langsung berputar ke arah sekolah tempat saya  mengajar kurang lebih 25 km, dan  sekembali sekolah saya langsung menjemput suami, balik arah lagi ke bangilan menuju singgahan tempat kediamanku.

Sungguh sebuah pengorbanan yang luar biasa, seorang wanita lemah yang harus mengejar waktu, betapa tidak dimulai bangun tidur hingga menyiapkan di dapur, membersihkan rumah, menyiapkan keperluan kantor dan lain-lain harus kuurus sendiri, mungkin kalau istilah jawa bisa dikatakan mergawe karo playon.

Saya berusaha tiba di kantor suami harus  jam 07.00, karena suamiku type orang yang disiplin jadi segala sesuatunya  harus tepat waktu, setelah itu saya langsung tancap gas menuju sekolah yang disana sudah ditunggu murid-murid, selama perjalanan saya sering kali bergumam sendiri dalam doa:

Ya Alloh,,,,saya percaya akan kuasamu

Ya Alloh,,, berilah aku nikmat sehat,sehingga aku dapat melaksanakan kewajibanku

 Ya alloh,,, saya yakin engkau merencanakan kebaikan  untukku

Ya Alloh semoga lelahku menjadi lillah.

Sering juga selama dalam perjalanan banyak orang yang melihatku dengan tatapan yang aneh, mungkin dalam hatinya bertanya “ kok, perempuan membonceng pria” namun lagi-lagi hal itu kealihkan dengan mengklakson bel sehingga pandangan mereka teralihkan, maklum berada di lingkungan desa hal-hal yang bersifat tabu masih kental dengan adat dan tradisi.

Semua kujalani selama 3 bulan hingga ahirnya suamiku bisa naik sepeda motor sendiri. Pada waktu itu sepedah motor dua tag yang di pakai kecelakaan, kemudian diperbaiki dibengkel sehingga masih bisa dipakai lagi.

Karen motornya  bukan type  matik seperti sekarang yang  tidak pakai gigi, jadi memang kesulitan untuk menginjak rem atau masuk dan mengurangi gigi satu dan dua, karena mata kaki beserta telapak kaki dalam keadaan luka dan dibalut perban. Selama ke kantor suamiku tidak bisa pakai sepatu, jadi cukup memakai sandal jepit, karena keadaan telapak kaki yang tidak memungkinkan untuk memakai sepatu layaknya teman-teman  sekantor  lainnya.

Suamiku orang yang tidak pernah mengeluh walaupun banyak tawaran untuk mengganti sepedah motor namun dia tetap pada prinsipnya yaitu  tidak mau menggantinya. Saya tau apa alasan tidak mau, lagi-lagi karena tidak ada tambahan uang untuk menukarnya.

Setelah bertahan dengan motor  lamanya ahirnya saya mendesak untuk menggantinya, banyak masukan dari teman-teman bahwa kendaraan yang dipakai dari kecelakaan harus diganti supaya tidak terjadi ha-hal buruk yang akan menimpanya lagi.

Entah itu mitos atau memang nyata, karena biasanya orang jawa selalu berpedoman pada prinsip-prinsip yang kebenarannya belum bisa dipertanggungjawabkan. Namun saya juga tetap mencari info tentang jual beli motor bekas, sehingga suatu saat ketika suami sudah luluh hatinya mau untuk mengganti motor lamanya.

  Maka kebetulan juga ada rejeki walaupun harus dengan cara mengangsur ahirnya  sepeda motor di tukar dengan jenis Honda vario. Mulai saat itu setiap berangkat dan pulang kantor bisa naik sendiri, tanpa harus antar jemput.

Alhamdulillah,, kami bersyukur atas nikmatmu, semua tidak akan tercapai jika bukan atas izinmu, maka bersyukurlah niscaya Alloh akan melipatgandakan nikmat yang engkau terima. seperti dalam alquran surat Ibrahim ayat 7 disebutkan :

“ Apabila kamu bersyukur kepada Alloh niscaya akan kami tambah nikmat yang ada padamu, dan jika kamu kufur maka adzab Alloh sangatlah pedih. Waalohu A’lam

KHURRIYAH, 15092020

Salam Literasi

 

 

 

 

 

Baca Selengkapnya »

Jumat, 28 Agustus 2020

HIDUP ADALAH PILIHAN

 

Hidup adalah Pilihan

Saya masih ingat ketika melihat drama korea  ditahun 2007/2008 seingatku judulnya Dong Yi, di ceritakan adalah seorang pelayan cerdas yang mempunyai  tekad, harga diri bahkan mempunyai kepercayaan diri yang cukup tinggi,  jujur dan berintegritas, sifatnya yang menonjol diantara para  pelayan maka  rajapun terkesan dan kagum.

 Berawal dari keberaniannya berkata jujur  dan memberikan pendapat yang lugas, apa adanya untuk menilai kebijakan raja, dari situlah intrik-intrik dimulai, bermacam-macam tuduhan dan fitnah menghiasi kehidupannya sebagi seorang pelayan permaisyuri. diahir cerita  dia diangkat menjadi selir raja yang pesonanya mengalahkan sang permaisyuri.

Dari cerita drama itu aku terkesan dengan perkataan seorang Dong Yi yang mengatakan “ Hidup adalah Pilihan” begitu terkesannya kalimat itu, sehingga ketika aku akan memutuskan hal-hal  yang aku ragu maka saya selalu ingat kata “Hidup adalah Pilihan”.

Sebagai seorang muslim yang kurang memahami  ilmu hakekat maka  kadang  aku ragu  apakah benar hidup  itu pilihan atau taqdir ?

Seringnya  kita dihadapkan oleh sesuatu yang membutuhkan pilihan, maka islam mengajarkan untuk memutuskan dengan cara istikharah, namun terkadang kita harus menentukan dengan jawaban yang cepat, dan beralasan karena ketika kita salah memilih maka akibatnya akan kita terima sepanjang masa.

Contoh apa yang selama ini aku hadapi ketika memilih jurusan anak –anakku memasuki perguruhan tinggi, adalah hal yang sangat urgen karena menentukan prodi dalam perkuliahan adalah sama juga menentukan masa depan anak, walaupun sebagai muslim juga harus memahami  bahwa semua sudah digariskan oleh yang maha Kuasa. Namun demikian sebagai  hamba yang dhoif kita juga wajib berihtiyar sesuai kemampuan kita.

 Maka saya ingat kembali  “ hidup adalah pilihan” ?. Wallohu a’lam

Khurriyah, 2882020

KMO  BACH 34

Salam literasi

Baca Selengkapnya »

Minggu, 12 Juli 2020

DASAR-DASAR MENULIS ( Materi 1)

Tanggapan dan ringkasan materi Dasar-dasar  menulis

ditulis dalam rangka memenuhi tugas 2

 

 Khuriyatul Ainiyah /Dasar-dasar menulis

 

Saya sudah tiga kali menyimak video yang disampaikan oleh ustad Cahyadi Takariawan tentang dasar-dasar menulis, saya kagum dan selalu tidak bosan, mengapa ? karena apa yang disampaikan adalah ilmu yang baru dan sangat bermanfaat bagi saya dan bagi mereka yang ingin belajar menulis. Dalam video tersebut ustad Cahyadi menceritakan  pengalamnnya sebagai penulis, dimulai dari hobbinya membaca sejak usia SD, yang sering meminjam kunci perpustakaan kepada ibunya yang kebetulan Kepala Sekolah di SD tersebut, sepulang sekolah waktunya dihabiskan di perpustakaan SD untuk membaca buku. Hobi membacanya dilakukannya hingga Sekolah Menengah Atas.  kebiasaan baik itulah yang mengantarkan beliau  menjadi penulis yang handal.

Yang menjadi saya kagum dan iri adalah ustad Cahyadi Takariawan sudah mempunyai kelebihan membaca sejak kecil, sedang saya belum pernah mempunyai kebiasaan membaca seumuran itu, maka tepat sekali kalau ada pepatah bijak mengatakan Al Insanu ibnul awaidihi  yang artinya Manusia itu cenderung menirukan apa yang ia biasakan. Semasa SMA saja beliau sudah sering menulis hingga di perguruan tinggi UGM.  karyanya sering dipublikasikan di majalah-majalah campus, bahkan sampai pada koran-koran nasional maupun daerah.

Dan dari tulisan-tulisannya itu mengantarkan beliau berani menjadi pribadi yang bertanggung jawab baik untuk dirinya sendiri mauun untuk orang lain, ini dibuktikan dengan kepercayaan diri beliau meminta izin kepada orang tuanya untuk menikah diusia muda. Kendati belum selesai pendidikannya tapi sudah sanggup untuk membiayai kuliahnya, dan kuliah  isterinya sekaligus kebutuhan keluarga kecilnya tanpa minta bantuan pada orang tuanya.

Itulah yang sangat membanggakan dari seorang penulis. karena dengan  menulis bisa menopang kebutuhan hidup rumah tangga, Semoga pengalaman ustad cahyadi takariawan menjadi isnpirasi bagi kita untuk menjadi penulis pemula, namun sekali lagi saya masih harus banyak belajar dari pengalaman beliau  yang sudah terasah sejak dini.

Karena kita ingin menimba ilmu maka tak ada kata terlambat untuk belajar, termasuk yang saat ini kita ikuti yaitu sinau online bersama “KMO ALINEAKU” semoga awal yang baik ini bermanfaat dan barokah buat kami dan masa depan kami, amiin.

Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. karena menulis membutuhkan informasi-informasi yang ditangkap oleh fikiran maka dengan otomatis memerlukan berbagai pengalaman, baik informasi yang  tertulis pada media kertas maupun media yang lain.

Saya memaknai dasar-dasar menulis diawali dari membaca, karena dengan membaca akan tertuang imajinasi dalam bentuk tulisan. Adapun tujuan–tujuan menulis menurut Cahyadi Takariawan adalah sebagai berikut :

1.      Idiologi

Menulis dengan tujuan idiologi artinya menulis untuk mempengaruhi seseorang dengan keyakinannya. Tidak peduli apakah tulisannya akan dikenal banyak orang atau tidak, atau akan mendapat upah atau tidak, yang menjadi tujuannya dengan menulis dia dapat mempengaruhi seseorang akan keyakinanya yang dianggap benar.

2.      Akademis

Menulis dengan tujuan akademis adalah menulis untuk kepentingan akademik, misalnya menulis jurnal persiapan mengajar, atau menulis untuk mencapai jenjang tertentu, sebagai pemenuhan angka kredit, atau sebagai mahasisiwa yang sedang mengerjakan sekripsi dan lain-lain

3.      Ekonomis

Menulis dengan tujuan ekonomi untuk mendapatkan upah, demi memenuhi kebutuhan hidup. Karena jika tulisannya dipublikasikan maka dia akan mendapat upah atau royalty dari apa yang ditulisnya.

4.      Psycologis katarsis

Menulis dengan tujuan psykologis adalah penulis menyampaikan kebahagiaan hatinya, atau kesedihan hatinya lewat tulisannya, dia menyalurkan emosinya lewat menulis

5.      Politis

Menulis dengan tujuan politik terkait dengan even politik praktis atau pendidikan politik, mereka para tokoh politik biasanya akan menulis dan menyoroti  kebijakan politik.

6.      Pedagogis

Menulis dengan tujuan mendidik, mengedukasi orang lain tentang gaya hidup atau yang lain.

7.      Medis

Menulis dengan tujuan kesehatan , karena ada yang meyakini bahwa menulis sebagian dari terapi, karena menulis bukan hanya untuk kesehatan mental atau spiritual bahkan menulis bisa untuk menyehatkan jasmani.

8.      Praktis

Menulis karena ingin mendapatkan popularitas, ingin mendapatkan posisi tertentu, atau karena ingin mendapatkan tujuan tertentu, contoh menulis makalah karena ada tugas dari dosen, seorang murid atau mahasisiwa menulis karena semata-mata tugas dari guru atau dosen.

 

*      Manfaat menulis :

Manfaat menulis yang bercorak nilai/value adalah :

1.       Membuat kita banyak membaca atau belajar,

Dengan banyak membaca otomatis pengetahuan akan bertambah, semakin tambah umur maka akan tambah ilmu, karena tambah umur adalah kepastian namun tambah ilmu adalah suatu pilihan. Dengan membaca akan mencerdaskan kita, dengan membaca akan menjadikan kita pintar.

2.      Melatih berfikir logis dan sistematis

Orang menulis melatih berfikir sistematis dan logis bukan hanya ngawur karena dalam menulis akan nada outline yang secara otomatis tertuang dalam fikiran. Dengan menulis akan dapat menggabungkan dan menghubungkan peristiwa atau sejarah baik fiksi maupun non fiksi. Semakin banyak menulis maka akan dapat berfikir sistematis dan logis.

3.      Dapat mengikat makna

Membaca adalah menangkap makna sedang menulis adalah mengikat makna, sehingga mengapa kita harus menulis, supaya kita dapat mengikat makna dari apa yang kita baca.

4.      Sarana katarsis

Manfaat dari menulis antara lain akan mengurangi beban, mendapatkan kenyamanan, jauh dari stress dan depresi karena dengan menulis beban akan tersalurkan baik yang menyenangkan ataupun yang menyedihkan.

5.      Sarana dakwah

Dengan menulis akan dapat berdakwah ke semua kalangan, ke penjuru pelosok bahkan ke seluruh penjuru. Jika pendakwah yang biasanya akan berhadapan dengan ratusan orang, namun dengan menulis dakwahnya ribuan bahkan jutaan orang akan dapat terjangkau.

6.      Sarana edukasi

Dengan menulis akan memberikan pelajaran sekaligus dapat berbagi ilmu. Contoh seminar yang diadakan di sebuah gedung hanya akan dihadiri dengan kapasitas tebatas, namun dengan menulis apa yang akan disampaikan panelis akan tersampaikan kepada khalayak luas.

7.      Kepuasan mental dan intelektual

Dengan menulis akan ada kepuasan tersendiri baik secara mental maupun intelektual apalagi kalau tulisan itu dipublikasikan namun jika pula tidak menjadi best seller atau bahkan tidak dipublikasikan rasanya akan ada kepuasan batin yang tak ternilai harganya dengan rupiah.

 

*      Manfaat menulis praktis:

1.      Dikenal public

Dengan menulis maka akan dikenal banyak orang, walaupun belum terkenal namun bisa saja  orang telah mengenal lewat tulisan yang dibacanya.

2.      Kemanfaatan ekonomis

Dengan menulis bisa menambah penghasilan karena karyanya dipublikasikan baik di Koran maupun  majalah. Jika telah berhasil menerbitkan buku maka diapun akan mendapat royalty dari yang telah ditulisnya.

Manfaat ekonomi ini bisa dinikmati secara langsung maupun tidak langsung. Langsung jika tulisan dipublikasikan maka kita akan langsung mendapat honor dari tulisan kita, sedang tak langsung, jika kita diundang untuk mengikuti seminar dan membahas tulisan kita maka akan mendapat fee dari forum seminar yang dilaksanakan.

3.      Kemanfatan kesehatan

Ada juga yang beranggapan dan telah dibuktikan bahwa menulis bagian dari terapi.karena dengan menulis akan tersalurkan emosi dan kegundahan hati seseorang, bisa mengurangi stress, depresi dan psikologis yang tidak stabil.

4.      Sarana untuk mengenal dunia

Banyak jalan menuju Roma itulah pepatah yang sering kita dengar, jika seseorang mempunyai cita-cita maka dengan menulis cita-cita untuk mengenal dunia akan tersampaikan karena dia akan dapat menjelajah dunia karena tulisannya telah dikenal oleh penduduk dunia.

*      Perinsip-prinsip menulis :

1.        Prinsip kebenaran (Value)

Prinsip menulis harus berdasarkan kebenaran, karena tulisan ini akan mempengaruhi orang lain, jangan sampai menulis menyampaikan sesuatu yang tidak yakin akan kebenaranya. Karena diharapkan dari tulisan itu dapat merubah sikap seseorang menjadi perilaku yang positif, bahkan tulisan dapat menjadi media dakwah amar ma’ruf nahi munkar.

2.        Prinsip kebermanfatan

Menulis harus ada manfaatnya, jangan menulis sesuatu hal yang tidak bermanfaat, karena jika tulisan kita bermanfaat maka akan kembali pada diri kita dan menjadi amal jariyah buat kita.

3.        Prinsip Etis

Pada prinsip menulis etis ini dapat dimaknai bahwa menulis  jangan menyinggung orang lain, kelompok maupun pihak manapun. Derasnya informasi tanpa batas pada saat ini sulit untuk menfilter apakah informasi ini fakta atau hanya dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab karena mempunyai tujuan tertentu, jangan terjebak oleh hukum, karena sekarang sudah ada undang-undang IT yang mengatur kebebasan seseorang menggunakan medsos.

Itulah dasar-dasar menulis yang harus diketahui oleh orang-orang yang ingin menjadi penulis pemula. Setelah mengetahui tujuan dan manfaat, serta mengetahui prinsip-prinsip menulis maka seyogyanya  :

a. makin termotivasi untuk menulis

b. mempunyai daya dorong untuk menulis

c. menyempatkan waktu untuk menulis

            d. bergerak dimana saja dan kapan saja untuk menulis

 


Baca Selengkapnya »

Sabtu, 11 Juli 2020

Contoh Undangan Aqiqah Nikah Ulang Tahun dan hajat lainnya

saya RE-POST dari http://galeripribadiku.blogspot.com/

Baca Selengkapnya »