Senin, 29 Juni 2020

ANTARA TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN

Antara Tanggung jawab dan kewajiban

Dua istilah  yang sulit dipisahkan, karena saling terkait antara satu dengan yang lain, namun demikian tidak semua pemenuhan kewajiban dibarengi denngan tanggung jawab. Adakalanya orang melakukan pekerjaarn hanya sekedar  menggugurkan kewajibannya, sehingga tak ada hasil pencapaian yang membanggakan. Contoh kecil saja jika seorang majikan menyuruh pembantunya untuk membeli buah apel, maka jika hanya sekedar melakukan kewajiban maka sang pembantu membeli buah tanpa peduli kwalitas buah tersebut, namun jika melakukan dengan penuh tanggung jawab maka sang pembantu  akan  memilih buah yang bagus dan segar sebagai tangung jawab atas pekerjaannya.

            Contoh lain jika seorang guru mempunyai kewajiban untuk mengajar murid di  sekolah, ketika dia mengajar atas pekejaannya, maka gugurlah kewajibakannnya..lalu dimanakah tanggungjawabnya? Dia akan bertanggungjawab terhadap murid-muridnya tentang intelegensi, sikap dan karakter peserta didiknya.

Dari ilustrasi diatas maka dapat kita bedakan

1.      Mereka yang melakukan pekerjaan dengan penuh tanggungjawab

2.      Mereka yang melakukan pekerjaan sekedar menggugurkan kewajibannya

Maka karakter diatas manakah yang kita lakukan dalam melaksanakan kewajiban ? apakah yang penuh tanggung jawab atau sekedar menggugurkan kewajibannya, hal itu tergantung pada kepribadian seseorang, dan pembawaan karakter yang dia punya.

Kewajiban adalah sesuatu yang harus dikerjakan dengan penuh tanggung jawab. Sedangkan tanggung jawab adalah kesadaran manuasia akan tingkah laku atau perbuatan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Dari pengertian diatas bisa dijelaskan bahwa tanggungjawab seharusnya melekat pada sebuah pekerjaan. namun pada kenyataannya tidak semua pekerjaan dilakukan dengan penuh tanggungjawab. Semua tergantung dengan karakter dan panggilan hati seseorang.  memiliki kepedulian yang cukup tinggi juga akan menumbuhkan rasa tanggungjwab seseorang. adakalanya orang yang hanya mengerjakan kewajibannya, dan setelah selesai ditinggalkannya tanpa memperdulikan apa hasil dari pekerjaannya, namun jika seseorang   bertanggung jawab atas pekerjaannya maka dia akan menunggu kemanfaatan dari pekerjan yang dilakukan.

Wallhu A’lam, by Khuriyatul Aniniyah

 

 


Baca Selengkapnya »

Selasa, 09 Juni 2020

Positive Thinking

POSITIVE THINKING

                Dimata orang awam uang adalah pengendali  dan pondasi utama dalam kehidupan. Ketika mengesampingkan kehidupan abadi uanglah yang menjadi tolok ukur social kehidupan manusia. Ketika mengesampingkan kehidupan akhirat maka uanglah yang menjadi pilar utama penentu perputaran ekonomi  sesorang. Sadar atau tidak sadar maka semua lini aktifitas manusia selalu membutuhkan uang, sehingga banyak orang yang mendewakan uang. hanya orang-orang yang istiqomah dengan zuhudnya yang mampu mengubah mindsetnya  tentang hakekat uang.

                Orang sakit membutuhkan  uang untuk berobat, orang sehat membutuhkan uang untuk menstabilkan kesehatannya, orang miskin membutuhkan uang, orang kaya juga membuthkan uang, sehingga timbul pertanyaan, kalau sama-sama membutuhkan uang apa bedanya si  miskin dan si  kaya  ? toh sama-sama dengan kebutuhan yang sama yaitu uang.

                Maka yang terpenting dari nikmatnya hidup adalah bagaimana kita selalu merasa  bersyukur pada Alloh SWT. Tuhan pencipta alam, penentu taqdir dan pemberi rahmad. Semua sakit ada obatnya namun  yang paling penting dari sekian obat  ada dalam hati dan ketenangan fikiran. Orang akan selalu tenang jiwa dan fikirannya ketika sudah tidak ada lagi rasa su’udzon pada orang lain. Hati akan menjadi tenang tak ada beban jika kita tak ada fikiran negative pada orang lain. Ada beberapa cara yang perlu diperhatikan supaya kita selalu positip thinking (berikir positif ) pada orang lain :

1.     1.Pandanglah orang didekatmu mempunyai  kelebihan yang kamu tidak miliki, sehingga kamu akan menghargai  dan menghormatinya.

2.       2. Berfikirlah selalu dengan kebaikan jangan munculkan hal-hal yang menimbulkan perasaan negative.

3.      3. Tanamkan pada diri sendiri setiap orang mempunyai kebaikan dan hanya  Tuhan yang tau kebaikan itu diterima atau tidak.

4.      4. Jangan meremehkan hal-hal sepele yang dilakukan oleh orang lain karena boleh jadi hal-hal sepele itulah yang menjadikan jalan menuju Rahmad Alloh.

 

Jika hal-hal diatas telah ada pada diri seseorang maka hati akan selalu tenang, akan bersikap lebih dewasa, dapat  mengendalikan emosi, sehat mental dan  rohaninya. WALLAHU A’LAM

Salam literasi, 9 Juni 2020


Baca Selengkapnya »

Rabu, 03 Juni 2020

MUSIBAH ATAU TEGURAN

Senin, 1 Oktober 2020

MUSIBAH  ATAU TEGURAN

Ujian atau cobaan ?? musibah atau teguran ?? atau hal-hal lain yang sifatnya berujung pada keluh kesah manusia. Dalam mengarungi  bahtera  kehidupan, manusia selalu mengalami berbagai macam cobaan, hidup,  entah masuk dalam klasifikasi ujian atau musibah atau teguran dari yang Maha Kuasa.  Tak ada kehidupan yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik sang pencipta. Datangnya musibah bisa jadi  cara Alloh menyentil  hambanya untuk selalu ingat dan bersandar pada kekuatannya, yang hanya miliknya semata, datangnya musibah bisa jadi merupakan ujian dari sang khaliq pada hambanya supaya selalu mawas diri, rendah hati dan tawadlu’ dihadapan Tuhannya, datangnya musibah bisa jadi merupakan teguran dari yang Maha Bijak bahwa semua yang ada di bumi telah terkonsep sesuai dengan peran yang telah ditetapkan, bukan semau gue .

Bagi orang-orang mukmin   datangnya musibah menimbulkan berbagai macam penafsiran untuk dirinya dan keluarganya “ dosa apa yang telah saya perbuat ? sehingga saya mengalami musibah seperti ini?’ ini ungkapan yang luar biasa,,,,, karena dia selalu mengingat bahwa semua yang terjadi adalah kehendak dan takdirnya.  Dan dengan   cepat  kembali  untuk merenung dan mendekatkan diri pada yang maha Kuasa. Namun yang  tidak boleh dilupakan  bahwa Musibah atau fitnah yang telah menimpanya bukan semata-mata karena kelalainnya dalam berinteraksi dengan sesamanya, namun boleh jadi itu adalah karena kelalain orang lain yang kita ikut menanggungnya.

Dalam alquran disebutkan dalam suran Al-Anfal ayat 25 yang artinya : Dan peliharalah dirimu dari fitnah (siksaan) yang tidak hanya menimpa pada orang-orang dhalim saja diantara kamu dan ketahuilah bahwa Alloh sangat keras siksaannya .

Tak luput dari apa yang terjadi saat ini, pandemi  covid 19 merupakan musibah terbesar di Indonesia bahkan di dunia karena semua sendi kehidupan lumpuh , perekonomian carut marut, pendidikan terbengkalai, tatanan kehidupan keagamaanpun sangat berimbas, kehidupan folmal dan nonfolmal yang selam ini dijalani dengan normal berbanding terbalik menjadi abnormal, betapa tidak banyak himbauan yang sangat bertentangan dengan tatanan kehlidupan sebelumnya, banyak pasar yang ditutup, tidak boleh keluar rumah, tidak boleh berinteraksi dengan orang lain, jaga jarak, menghindari kerumunan dan lain-lain. Bahkan dampak musibah ini menimpa pada semua orang yang tidak kenal status social, kaya  atau miskin, pejabat atau rakyat, orang tua atau muda dan masih banyak lagi.

Pertanyaannya  apakah  pandemi covid 19 ini termasuk musibah atau bencana yang datang sebagai teguran dari yang maha Kuasa ? ataukah musibah yang ditimpakan karena  ulah segelintir manusia  yang ingin mengusai dunia ? Waalahu A’lam

Dari konsep yang termaktub dalam kitabulloh menjelaskan bahwa musibah tidak hanya  menimpa pada mereka yang berbuat dhalim saja namun kepada semua mahluqnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang  dapat memelihara  datangnya siksa atau finah sehingga kita mendapat rahmad dan perlindungan dari Alloh AWT. Amiin



Baca Selengkapnya »

Senin, 01 Juni 2020

NALURI MANUSIA

7 Syawwal  / 31 Mei 2020

NALURI MANUSIA

Setiap manusia mempunyai naluri untuk bertindak, melakukan sesuatu berdasarkan keinginan, bukan karena kebetulan. Sehingga  tidak mustahil ketika orang melakukan sesuatu yang berujung pada  kerugian terhadap dirinya, penyesalan,perpecahan, pertikaian, bahkan yang menyedihkan berujung ke meja hijau. Karena adanya kelalaian yang dibisikkan  setan tanpa menfilter dulu  apakah yang dilakukan merupakan sebuah kebaikan atau kemadloratan.

Alloh  memberikan peringatan kepada hambanya melalui  kalamnya, semua ada dalam kitabnya, tak ada keraguan didalamnya, semua haq.Tergantung  bagaimana kita dapat mengaplikasikan  peringatan yang ada dalam alqur’an untuk menjadi  pedoman dalam  kehidupan sehari-hari.

Dalam alqur’an disebutkan dalam surat al-Isra’  ayat 201 yang artinya : sesungguhnya orang –orang yang bertaqwa apabila mereka  dibayang-bayangi  pikiran jahat (untuk berbuat dosa) dari setan,  mereka segera ingat kepada  Alloh maka ketika itu juga mereka melihat {kesalahan-kesalahannya ).

Ayat diatas menjelaskan   bahwa indikasi  orang-orang yang bertaqwa adalah  ketika dipengaruhi  bisikan-bisikan setan , maka dia dengan mudah mengingat Alloh, dan seketika itu pula dia sadar bahwa apa yang akan dia kerjakan adalah kebodohan yang akan menimbulkan madlarat, dia mengetahui kesalahan dan kekeliruannya , sehingga dia bisa melihat dengan naluri hatinya mana yang haq dan mana yang bathil.

Namun jika manusia  jauh dari hidayah Alloh maka apa yang dia lakukan selalu melampaui koridor norma dan tatanan yang telah disyariatkan dalam alquran, baik dengan sengaja maupun dengan kesadaran hatinya. Dia melakukan dengan tanpa memperdulikan akibat yang ia lakukan, dia selalu berfikir akan keuntungan pribadinya dan melupakan akibat yang akan ditimbulkannya.

ketiaka manusia akan berbuat sesuatu pasti ada dua hal  yang akan menjadi pilihannya, bisikan syetan yang mengandung nafsu dan bisikan naluri kebaikan yang datangnya dari Alloh SWT. Tinggal bagaimana manusia itu menyikapi dan melawan nafsu tersebut. Karena pada dasarnya semua manusia terbimbing pada jalan yang lurus namun karena nafsunya yang kalah dengan bisikan setan maka manusia akan mengumbar hawa nafsunya untuk melakukan kebathilan. Wallohu a”lam

 


Baca Selengkapnya »