Sabtu, 14 Desember 2019

KETENANGAN


KETENANGAN
Tenang berkaitan erat dengan kata damai, nyaman, santai, tak  ada beban, apa adanya. Kebalikannya adalah gelisah, resah, terbebani, dihantui rasa bersalah, keadaan yang dibuat-buat, dan fikiran tidak focus.
Ada banyak factor yang mengiringi ketenangan. Selain usia seseorang yang telah matang, pembawaan yang menjadi watak, atau karena usaha yang diciptakan supaya dia merasa selalu tenang. Salah satu usahanya adalah mendekatkan diri dan erat dengan penciptanya. Berusaha menjalin relasi vertical yang selalu dilakukan. Ditengah malam saat semua hamba terlelap dia panjatkan dan menyemaikan doa untuk sang khaliq. Karena datangnya ketenangan bukan diciptakan besarnya materi yang dia punya namun dari dalam hati yang paling dalam yang dia pandai menghambakan dirinya  untuk Tuhannya. Dia sadar semua bersumber dari pencipta maka muaranya akan berlabuh pada pencipta juga. Berprasangka baik dengan siapapun, dan dalam keadaan apapun sambil mencari kelebihannya maka  akan menimbulkan ketenangan jiwa.
Prasangka baik yang biasa disebut Husnudzon adalah energy positif yang harus dimunculkan dalam jiwa seseorang, karena dengan husnudzon seseorang menjadi tenang dalam keadaan apapun, ketika mendapat masalah krn orang lain, atau terjadi suatu musibah yang menimpa, tak ada sesuatupun yang terjadi di dunia ini melainkan atas izin sang Khaliq. Hati akan menjadi tenang, fikiran tak ada beban, maka hidup akan menjadi tenteram, walaupun secara materi dalam keadaan kekurangan.
Maka jika emosi yang kita kedepankan hanyalah penyesalan yang terjadi, karena emosi akan membakar kemarahan, dan jika kemarahan datang maka ucapan dan tindak tanduk berseberangan dengan kata ramah yang ada hanyalah  luapan emosi yang sifatnya mencela, kata-kata kotor yang keluar dari mulut tidak terkontrol, yang tabu diuacapkan dianggap biasa, taka ada pengendali kecuali nurani, bisikan sanubari dihiraukan, maka hendaklah muncul untuk menyadari bahwa dengan jiwa yang tenang semua masalah akan terpecahkan.
Salam Literasi, 2 Desember 2019


   
  

Baca Selengkapnya »

Jumat, 29 November 2019

Yang kesulitan unduh prefill PMP 2019

Ternyata menu yang harus dipakai adalah dengan input NPSN
di gambar sbb:


Baca Selengkapnya »

Selasa, 19 November 2019

HARAPAN DAN DOA


HARAPAN DAN DOA

            Dua kalimat diatas sering kita dengar, mungkin  kita ucap, bahkan sering kita alami, kita lakukan dan juga orang lain. sinonim yang hampir sama artinya , harapan adalah sebuah tujuan dan niat yang diperuntukkan  kepada manusia sedang doa adalah tujuan dan niat yang digantungkan pada tuhannya manusia. Banyak orang yang mempunyai harapan dengan kerja kerasnya, berdoa  tiada henti dengan mengharap cita-citanya terkabul, segala hajat yang diimpikan bisa terwujud, kekuatan untuk bisa menetapkan hatinya bahwa suatu saat sang pencipta akan mengabulkan doanya, suatu saat harapan itu akan terwujud dengan berjalannya waktu. Jangan takut berharap, jangan leleh berdoa, bulatkan tekad, menatap masa depan yang telah diNaskan oleh sang maha Rahman, yaitu Alloh maha pengasih dan penyayang umatnya.
            Yakinlah dalam melangkah, jangan takut bermimpi, karena banyak harapan yang dicapai adalah hasil dari bisikan hati nurani yang harus diyakini suatu saat  akan mencapainya,.jalani hidup dengan berusaha, berkarya, dan mencoba untuk bisa bermanfaat untuk orang lain. Tetap dan  yakin “ Kebaikan tak akan sia-sia”.maka jangan takut untuk berbuat baik yang tak berbalas karena kebaikan akan berbalas dengan kebaikan pula, entah dengan jalan yang mana Alloh akan membalasnya, jangan dulu menghitung angka balasan sekiranya telah menorehkan kebaikan, karena itu akan mendatangkan kekecewaan, jangan dulu meminta jatah atas  kebaikanmu, karena belum tentu kebaikanmu itu murni dari keihlasanmu, jangan dulu menilai kemampuanmu layak untuk mendapatkan apresiasi, karena belum tentu apa yang dianggap sebuah kelayakan akan diterima dengan sebuah keberhasilan.
            Ditengah hiruk-pikuknya pikiran yang tak terarah, kemasan yang kurang elok, dilema hati yang tak terpatri, kehawatiran yang mendera, namun yang pasti tetap memanjatkan doa tanpa lelah berharap kebaikan akan datang. Sambil menimbun pundi-pundi kebaikan apabila dianggap baik, mengumpulkan kemanfatan tenaga apabila dianggap perlu, menyisihkan yang fana jika dapat menjadi jariyah, menanamkan keyakinan bahwa tak ada keraguan untuk menyemaikan benih-benih kebajikan. Wallohu a’lam.
Salam Literasi, 19 November 2019

Baca Selengkapnya »

Kamis, 14 November 2019

Gamang


Gamang”
Kuasa Tuhan tak terhingga, tak ternilai, tak terukur karena ragamnya, Sungguh tidak akan bisa menghitung nikmat yang Alloh berikan pada kita. Namun demikian masih banyak manusia yang tidak mengerti apakah ini termasuk nikmat, yang hanya bisa dirasakan dan dilihat dengan kasat mata, uang yang banyak, rumah yang bagus , kendaraan yang mewah, itulah ukuran nikmat bagi orang awam, yang hanya bisa melihat secara dhahir saja, namun demikian berabanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh sebagian besar manusia, yang sering mengeluh karena masalah yang dihadapi.  Sebetulnya kalau mau bertahaddustbinnikmat( menghitung-hitung nikmat) maka apa yang dihadapi adalah sebagian dari kehendak Alloh yang menguji kesabaran seorang hamba, apa yang dirasakan adalah kuasa Alloh yang diberikan pada hamba untuk mengetahui sejauh mana seorang hamba mampu dan mau meyakini bahwa “Alloh Maha segalanya” ketika Alloh berkehendak”jadilah Maka Jadilah ia”
Tuhan menciptakan mahluqnya telah terukur, sehingga semua apa yang menjadi maslah dan problem seorang hamba, tak ada yang terlewatkan kecualai hanya dengan kehendak Alloh semata. Setiap  individu punya problem dan maslah yang berbeda-beda, itupun telah terukur oleh penciptanya, maka ketika seseorang memandang dan mengukur lalu membandingkan kehidupan dirinya dengan orang lain maka selamanya dia tidak akan menemukan  kebahagian yang dilandasi dengan rasa syukur.
Ketika sebuah rumah tangga  orang yang terpandang, berpenghasilan yang luar bisa anak-anak yang sukses, namun dia mengeluh ternyata dia punya masalah dengan pimpinan tempat dia bekerja, ada lagi rumah tangga yang sederhana kedua orang tua hidup sebagai petani, namun anaknya yang hanya satu sering menguji kesabarannya karena banyaknya permintaan yang harus dipenuhi untuk si anak, lain lagi yang satu ini, rumah tangga bahagia kedua orang tua berpenghasilan, anak-anak yang masih sekolah membutuhkan biaya yang tidak sedikit  sehingga merasakan kekurangan dalam hal ekonomi, ada lagi suami istri kaya tercukupi semua kebutuhannya berpenghasilan cukup tinggi namun saying, seringkali dia merasakan hampanya kehidupan karena belum juga dikaruniai seorang anak.
Ilustrasi diatas hanya sebagian kecil gambaran kehidupan yang sering diperbincangkan  oleh banyak orang, orang jawa menyebutnya dengan sawang-sinawang. Hampir semua orang masih merasakan kecemburuan dengan keberadaan orang lain, karena keliru dalam menafsirkan nikmat kebendaan yang secara kasat mata dimiliki oleh orang lain. tak ada kehidupan yang sempurna, karena kesempurnaan mutlak milik Alloh semata. wallohu A'lam
Salam literasi,14 November 2019


           


Baca Selengkapnya »

Selasa, 12 November 2019

Tulisanku




Menulis hal yang menyenangkan, karena dengan tulisan kita dapat mengungkapkan apa yang kita rasakan, mungkin sekedar curhat, menambah wawasan bagi pembaca, atau mungkin bercerita tentang pengalaman.
            Sudah lama aku tidak menulis, mungkin karena waktu yang kurang kumanfaatkan dengan baik, ditambah lagi gak ada ruang yang bias mengadopsi tuisan-tulisan pemula sepertiku, dulu saya semangat menulis karena tulisanku selalu dimuat di salah satu majalah dikota ini, namun setelah bergantinya roda kepemimpinan ruang yang selama ini menkadi wadah bagi penulis-penulis pemula sepertiku sudah tidak menerimaku lagi, entah apa alassannya yang jelas sudah beberapa kali tulisannu kukirim namun tidak pernah dimuat.
            Namun saya senang, saat ini ada ruang yang bisa menjadi wadah utuk menyalurkan hobby menulisku, hanya sekedar menyalurkan hobby saja, makasih pak mull yang telah menampung tulisanku ini, moga bermanfaat untuk semuanya.
            Setiap peristiwa yang terjadi mesti terlintas untuk saya tulis, namun lagi-lagi aku lupa menulisnya, hingga berlalu begitu saja, ditambah lagi sok sibuk dengan kegiatanku yang menyita waktu, tenaga dan fikiran. Namun semua kunikmati, karena dari kegiatan yang saya ikuti saya menemukan kebahagiana untuk berbagi dengan banyak orang. Saya sangat sadar behawa aku bukan type orang yang duduk dibelakang meja, saya senang dengan kegiatan organisatoris yang ada dilapangan, menuntut untuk perform dan yang semisalnya, mungkin itu duniaku. Karena itu akau sangat menikmatinya walaupun rasa lelah sering kurasakan, penatnya pikiran yang menuntut untuk bertanggungjawab pada sebuah kegiatan adalah hal yang sering menjadi boomerang antara kekuatan fisik dan tenaga.
            Bahkan saat aku menulis ini, ditengah-tengah belajarku membuka materi online untuk persiapan menghadapi post testku dalam kegiatan PKP berbasis zonasi yang telah saya ikuti selama lima minggu. Dari apa yang saya pelajari di materi “membaca dan menulis lanjut” inilah kemudian aku tergugah untuk menulis kembali.
            Tidak terbiasa untuk tudur larut hingga saat ini jam telah menunjukkan pukul 10.00. saatnya aku merebahkan punggungku untuk beristirahat, dengan menatap hari esok yang lebih baik lagi, salam LITERASI.
11 November 2019, Aini


Baca Selengkapnya »