Kamis, 09 Juli 2020

UATOBIOGRAFI dalam rangka memenuhi Tugas challenge 1 dari KMOBasicBach 35

AUTOBIOGRAFI  Oleh: Khuriyatul Ainiyah

SAK DERMO NGLMAPAHI

Tidak ada yang tau bagaimana takdir menentukan kehidupan seseorang, karena kehidupan seseorang tidak bisa digambarkan akan masa kecilnya, bisa jadi masa kecil yang bahagia berlimpah dengan harta akan juga dapat dinikmati ketika dewasa kelak, atau sebaliknya masa kecil yang penuh duka berahir dengan kebahagiaan di masa dewasanya. Demikianlah hidup, pepatah jawa mengatakan hidup seperti wayang yang dilakonkan oleh dalangnya.

Demikian juga Saya terlahir dari keluarga yang kurang mampu, Ayah adalah seorang buruh tani sedang Ibu adalah pembuat olahan krupuk yang dijual di pasar. Saya anak pertama dari lima bersaudara, lahir di dusun terpencil  salah satu desa di daerah Ponorogo Jawa Timur, tepatnya tanggal 6 september 1974. Karena lahir dari keluarga yang kurang mampu Saya belajar hanya tamat SLTA, demikian juga  empat saudara Saya semua hanya bermodalkan ijazah SLTA, dan setelah itu mengabdikan diri di pondok, hingga kemudian bertemu dengan pasangan hidup masing-masing.

 Adik Saya yang kedua bersuamikan orang Sukabumi dan sekarang tinggal di Jakarta, Adik Saya yang ketiga bertemu dengan pasangannya dan bertempat di Klaten, Jawa tengah, sedang Adik yang keempat bertemu dengan teman pondoknya yang sekarang menjadi pasangan hidupnya, saat ini berada di Jambi Sumatera, sedang Adik yang kelima adalah salah satu anak yang beruntung karena dialah satu-satunya yang mengenyam bangku kuliah, karena  satu-satunya lelaki dari lima bersaudara.

Setamat SLTA tahun 1992, saya mengabdikan diri di salah satu Pondok Modern Gontor Putri, tepatnya di Mantingan, Ngawi, setelah masa pengabdianku 3 tahun akau dipinang oleh salah satu pria yang dikenalkan oleh salah satu keluarga Ayah Saya, dia seorang PNS, aku menerimanya dan dialah yang saat ini menjadi pasangan hidup Saya. Setelah menikah di Ponorogo, Saya diboyong suami ke Tuban karena dinasnya di Kantor Urusan Agama di daerah Tuban.

 Setelah 6 tahun menikah Saya dikaruniai dua anak, karena aktivitas pada saat itu hanya sebagai Ibu rumah tangga sehingga banyak waktu luang, disitulah saya mulai terpanggil untuk ikut kuliah, karena sebetulnya Saya ingin mengenyam bangku kuliah setamat SLTA, namun karena terbatasnya biaya yang tidak mungkin orang tua Saya mampu biayai, mengingat adik-adik juga butuh biaya untuk sekolahnya.

Saya mencari informasi tentang perkuliahan jarak-jauh yaitu UT, karena perkulihan yang dekat dengan tempat tinggal Saya. Saya mengambil jurusan Pendidikan Guru SD dengan harapan nantinya menjadi seorang guru. Sembari kuliah saya menjadi seorang guru tidak tetap di dekat tempat tinggal Saya, dan alhamdulillah di tahun 2008, Saya diterima menjadi PNS setelah Saya terekrut menjadi Honor Daerah selam 4 tahun.

 Sampai saat ini Saya mempunyai 4 orang anak, anak pertama saya kuliah di UI Jakarta, yang kedua di Unair yang ketiga di SMP Ponorogo, dan yang terahir masih berusia 5 tahun, yang saat ini bersama-sama Kami  menghiasi keluarga kecil Kami di Tuban. Saat ini doa yang selalu kupanjatkan pada Tuhan yang Maha Esa semoga keluargaku selalu mendapat Rahmat dan Hidayah sehingga menjadi keluarga yang sakinah mawadah wa rahmah.

 


0 Comments:

Posting Komentar

SDN Rayung IV